Kamis, 17 Januari 2013

Seberapa pentingkah arti pendidikan agama dikalangan masyarakat industri?
selangkah jika kita semua berfikir kawasan mayarakat industri pasti akan lebih suka dalam kegiatan yang berbau hedonisme dalam hal ini adalah menggunakan waktunya selain untuk bekerja juga untuk mengadalan kegiatan atau menghabiskan kegiatannya untuk kegiatan yang lebih bertitik pada kesenang-senangan dalam hidup. anggapan tersebut memang benar, namun tak sepenuhnya benar karena ada kalangan (bagian dari masyarakat Industri) yang masih tetap kokoh menjaga nilai-nila agama yang dianutnya. tak peduli agama apa yang dianutnya.
masyarakat akan lebih suka terhadap kegiatan yang menyenangkan, sehingga agama sering dikesampingkan atau dalam kata lain sering dianggap sekuler. sehingga muncul dalam masyarakat apa yang disebut sebagai jahiliyyah Modern, Modern tapi jahiliyyah. bukan orangnya yang bodoh atau kurang pandai tapi kesalahan dalam memberikan apresiasi kepada seseorang. sebagai salah satu contohnya adalah orang lebih menghargai orang lain yang mepan secara ekonomi, bukan atas prestasi yang sudah diraihnya sehingga dengan keadaan tersebut menjadikan orang yang lebih kaya secara ekonomis sudah pasti akan dijadikan sebagai panutan dan dhormati oleh orang yang ada disekelilingnya. sehingga tak heran orang yang seharusnya layak dihormati masih kalah dengan orang yang kaya secara ekonomi. muncullah sebuah pandangan bahwa seseorang yang ingin dihargai harus mempunyai kekayaan finansial yang tinggi, menjadi seorang publik figur haruslah kaya raya, menjadi seorang tokoh masyarakat harus kaya raya sehingga akan lebih dihormati dari pada menjadi tokoh desa tapi hidup dalam kekurangan finansial. pandangan tersebut mungkin tidak salah tapi juga tidak benar. 
pada dasarnya orang yang selayaknya dihormati adalah orang yang pada setiap kegiatan dan aktivitasnya dapat memberikan teladan bagi yang lain sehingga mayarakat akan menjadi lebih baik lagi. pandangan seperti inilah yang harus ditanamkan, bukan yang lain. terlebih lagi setiap tindakan yang dijalankan harus sesuai dengan rambu-rambu agama. meningkatkan tingkat religiusitas masyarakat menjadi hal yang sangat penting karena dengan cara inilah masyarakat akan lebih teratur pada aturan yang bakuyang sudah dituntun dalam agama yang dianutnya masing-masing.
SEMAJU APAPUN SEBUAH NEGARA, DAERAH ATAUPUN MASYARAKATNYA, AGAMA TIDAK BISA DILEPASKAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI KARENA MEMANG MENJADI PANDUAN YANG KOKOKH YANG BERASAL DARI TUHAN.

Selasa, 15 Januari 2013

perkembangan mata pencaharian

Dari beberapa tahun belakangan ini, Dukuh Badong Tenggeles masih tetap eksis sebagai tempat tujuan bagi para pedagang, dalam hal ini maksudnya adalah masih sangat digemari sebagai tempat untuk mengambil barang (bahasa jawanya: kulakan) barang yang diambil dari dukuh Badong ini sendiri adalah Pisau dan peralatan pertukangan yang lainnya. namun seiring berjalannya waktu fenomena tersebut mulai sedikit tergerus karena adanya beberapa perubahan yang ada yang menjadikan rakyat disana (penduduk) mulai berfikir untuk bekerja disektor yang lain, selain pisau dan alat pertukanngan dan tentunya mencoba keluar dari kehidupan masyarakat petani tradisional yang terkenal dangan kehidupan yang sangat sederhana.
kemajuan pendidikan tidak dapat dipisahkan dari adanya fenomena tersebit dimana orang-orang di Badong mulai sangat peduli dengan pendidikan, terutama pendidikan formal tanpa menghilangkan (melupakan) pendidikan agama yang memang sudah dari dahulu kala menjadi suatu ciri khas, karena memang dukunh Badong sangat terkenal dengan ciri warganya yang sangat religius (tokoh agama yang paling terkenal dan paling berpengaruh adalah K.H Ahmad).
majunya pendidikan yang ada di Badong bisa dilihat dari jumlah anak sekolah yang ada disana.
jika dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu 6 tahun kebelakang, maka mayoritas pendidikan anak-anak Dukuh Badong maksimal sampai SMP, bahkan masih banyak yang hanya berpendidikan SD.
ada beberpaa lasan yang menjadikan fenomena tersebut, bukan hanyakarena masalah klasik yakni kurang mampu secara ekonomi, melainkan ada beberapa faktor yang lain yang meliputi:
1. kurangpaham akan makna pendidikan bagi kehidupan
2. adanya tawaran pekerjaan bahkan sebelum mereka lulus sekolah, terutama pada pekerjaan buruh membuat ppisau dan alat pertukangan.
3. beberapa anak yang mengaji dibawah bimbingan K.H Achmad memang disarankan untuk tidak melanjutkan kejenjang pendidikan formal yang lebih tinggi karena dipandang kurang bermanfaat bagi kehidupan akhirat (padalah enggak juga seperti itu)
namun fenomena tersebut mulai bergoncang dan sedikit demi sedikit terkikis, pola pikir masyarakat Dukuh Badong sekarang sudah mulai menunjukan hal yang sangat maju. sehinggapendidikan dianggap sebagai hal yang sangat penting, ha tersebut nampak pada jumlah anak usia sekolah yang melanjutkan sekolah kejenjang SMA, dan sekarang sedang berkembang ke Jenjang Perguruan Tinngi. sekarang sudah ada beberapa yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi baik negeri (UNDIP, UNNES, STAIN) maupun swasta (UMK, AKBID, AKPER). perkembangan pendidikan di Perguruan tinggi negeri juga didukung oleh adanya Beasiswa BIDIKMISI yang dilaksanakan oleh Kementrian Pendidkan dan Kebudayaan Indonesia, dibawah Komando Bapak Muhammad Nuh.
Peningkatan pendidikan tersebut tidak bisa dipisahkan dari pandangan yang baik terhadap pendidikan. terutama setelah orang tua mulai sadar arti pendidikan setelah mereka tahu bahwa salah satu warga di Dusun Badong menjabat sebagai kepala sekolah di SMA 1 Jekulo Kudus, sebuah sekolah yang mempunyai predikat yang lumayan bagus di Kudus. tahu bahwa salah satu warganya adalah kepala sekolah mungkin orang tua mulai berfikir pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka, barangkali jika dengan pendidikan tinggi tersebut dapat menjadikan anak mereka menjadi kepala sekolah juga kelak.
perkembangan mata pencaharian semakin beraneka ragam di Dukuh Badong. jika dahulu mungkin hanya: Petani, pembuat pisau dan alat-alat pertukangan sekarang sudah mulai heerogen bertambah Guru, wirausaha dan pegawai kantor baik pemerintahan maupun swasta.
pola erkembangan yang ada di Dukuh Badong Tenggeles ini muncul karena pendidikan yang lebih baik. tentunya hal ini juga bisa dijadikan sebagai prototipe untuk memajukan bangsa dan Negara Indonesia.