Jumat, 25 September 2015

PAJAK, ini bagaikan cinta kepada seorang gadis.
perkembangan pajak di indonesia.
sudah setahun ini saya bekerja sebagai staff konsultan pajak di salah satu Kantor Konsultan Pajak di Semarang. banyak hal yang ternyata tidak pernah saya duga mengenai perpajakan di indonesia. kadang miris, bangga dan kadang malah bikin bingung...
apakah itu? nanti kita sambung lagi.
yang pasti kita tidak bisa lepas dari pajak.
negara kita bisa bangkrut tanpa sumber dana dari pajak.

Selasa, 26 Februari 2013

Mahasiswa dan Modal Usaha

Akhir-akhir ini pemerintah sedang menggalakkan banyak kegiatan yang menunjang peningkatan kualitas dan kuantitas wirausaha di Indonesia melalui berbagai kegiatan dan pemberian bantuan modal untuk bisnis. Banyak sekali memang program yang dijalankan baik itu yang bersifat kontinyu ataupun hanya sekadar formalitas pelaksanaan program kerja semata. tentu hal tersebut patut diapresiasi oleh semua kalangan. melalui adanya program kerja pemerintah yang mendukung penciptaan wirausaha baru tentu sudah selayaknya bisa dijadikan suatu "radar" bagi mahasiswa untuk mulai mengubah mindset dari pegawai menjadi pengusaha/wirausaha. saat pemerintan sedang gencar-gencarnya menggalakkan wirausaha ini harus bisa benar-benar dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk turut berpartisipasi. dengan apa? tentu saja dengan ikut  berwirausaha, bukan hanya sekedar ikut-ikutan tapi juga serius dalam berwirausaha. mahasiswa dipandang masyarakat luas sebagai kaum yang terpelajar dan kemampuan akademik yang bagus, sehingga mahasiswa harus memberika contoh kepada masyarakat luas untuk mulai mengubah mindset dari pegawai menjadi wirausaha.

perkembangan wirausaha di Indonesia bisa dikatakan bagus akhir-akhir ini, karena adanya kesadaran dan  bukti bahwa untuk mengatasi krisii justru dapat dipecahkan dari kegiatan yang dilakukan UMKM, sehingga pemerintahpun ikut serta dalam rangka peningkatan jumlah wirausahabaru, entu yang dimaksud adalah kelas UMKM. krisis global yang melanda Dunia pada tahun 2008tidak terlalu berpengaruh secara signifikan terhadap perekonomian di Indonesia bukan karena apa, tapi memang karena perekonomian indonesia di topang oleh keuatan UMKM yang berkembang dari tahun ke tahun. menyadari fenomena tersebut pemerintah langsung memberi kan langkah yang tepat yakni dengan upaya meningkatkan jumlah wirausaha baru UMKMmelalui program kerjanya.

ternyata kesadaran menumbuhkan wirausaha bukan hanya dilakukan dan disadari oleh pemerintah tapi juga oleh pihak swasta, bahkan pihak swasta memberikan kontribusi lebih terhadap penciptaan wirausaha baru Indonesia, tentu semua menyadari peran penting wirasausaha/pengusaha dalam rangka peningkataneknomi suatu negara, ini yang menjadi landasan bagi pihak swasta untuk turut membantu penciptaan wirausaha baru Indonesia. UMKM sebagai ujung tombak perekonomian menghadapi krisis keuangan dunia, hal tersebut disadari betul oelh pemerintdah dan pihak swasta sehingga dengan memberikan akses, kemudahan bagi UMKM maka perkonomian akan terus berlanjut dengan baik, sehingga akan semakin memantapkan indonesia sebagai jajaran negara maju dunia suatu saat nanti.

bagi mahasiswa yang kebingungan mencari modal usaha ini ada beberapa referensi dengan caramengajukan proposal:
1. PKM-K yang diselenggarakan oleh DIKTI
2. PMW yang dilaksanakan pada setiap Universitas
3. Program Penciptaan Wirausaha baru oleh BANK INDONESIA
4. program Wirasuaha PEMPROV.
5. Wirasuaha Muda Mandiri oleh BANK MANDIRI
6. Gerakan Kewirausahaan Nasional oleh Kemenkop dan UMKM
7. ide muda
8. kompetisi lain, masih banyak ,, sampe bingung nulisnya,.hehehehe

#saatnya mahasiswa berwirausaha,



Kamis, 17 Januari 2013

Seberapa pentingkah arti pendidikan agama dikalangan masyarakat industri?
selangkah jika kita semua berfikir kawasan mayarakat industri pasti akan lebih suka dalam kegiatan yang berbau hedonisme dalam hal ini adalah menggunakan waktunya selain untuk bekerja juga untuk mengadalan kegiatan atau menghabiskan kegiatannya untuk kegiatan yang lebih bertitik pada kesenang-senangan dalam hidup. anggapan tersebut memang benar, namun tak sepenuhnya benar karena ada kalangan (bagian dari masyarakat Industri) yang masih tetap kokoh menjaga nilai-nila agama yang dianutnya. tak peduli agama apa yang dianutnya.
masyarakat akan lebih suka terhadap kegiatan yang menyenangkan, sehingga agama sering dikesampingkan atau dalam kata lain sering dianggap sekuler. sehingga muncul dalam masyarakat apa yang disebut sebagai jahiliyyah Modern, Modern tapi jahiliyyah. bukan orangnya yang bodoh atau kurang pandai tapi kesalahan dalam memberikan apresiasi kepada seseorang. sebagai salah satu contohnya adalah orang lebih menghargai orang lain yang mepan secara ekonomi, bukan atas prestasi yang sudah diraihnya sehingga dengan keadaan tersebut menjadikan orang yang lebih kaya secara ekonomis sudah pasti akan dijadikan sebagai panutan dan dhormati oleh orang yang ada disekelilingnya. sehingga tak heran orang yang seharusnya layak dihormati masih kalah dengan orang yang kaya secara ekonomi. muncullah sebuah pandangan bahwa seseorang yang ingin dihargai harus mempunyai kekayaan finansial yang tinggi, menjadi seorang publik figur haruslah kaya raya, menjadi seorang tokoh masyarakat harus kaya raya sehingga akan lebih dihormati dari pada menjadi tokoh desa tapi hidup dalam kekurangan finansial. pandangan tersebut mungkin tidak salah tapi juga tidak benar. 
pada dasarnya orang yang selayaknya dihormati adalah orang yang pada setiap kegiatan dan aktivitasnya dapat memberikan teladan bagi yang lain sehingga mayarakat akan menjadi lebih baik lagi. pandangan seperti inilah yang harus ditanamkan, bukan yang lain. terlebih lagi setiap tindakan yang dijalankan harus sesuai dengan rambu-rambu agama. meningkatkan tingkat religiusitas masyarakat menjadi hal yang sangat penting karena dengan cara inilah masyarakat akan lebih teratur pada aturan yang bakuyang sudah dituntun dalam agama yang dianutnya masing-masing.
SEMAJU APAPUN SEBUAH NEGARA, DAERAH ATAUPUN MASYARAKATNYA, AGAMA TIDAK BISA DILEPASKAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI KARENA MEMANG MENJADI PANDUAN YANG KOKOKH YANG BERASAL DARI TUHAN.

Selasa, 15 Januari 2013

perkembangan mata pencaharian

Dari beberapa tahun belakangan ini, Dukuh Badong Tenggeles masih tetap eksis sebagai tempat tujuan bagi para pedagang, dalam hal ini maksudnya adalah masih sangat digemari sebagai tempat untuk mengambil barang (bahasa jawanya: kulakan) barang yang diambil dari dukuh Badong ini sendiri adalah Pisau dan peralatan pertukangan yang lainnya. namun seiring berjalannya waktu fenomena tersebut mulai sedikit tergerus karena adanya beberapa perubahan yang ada yang menjadikan rakyat disana (penduduk) mulai berfikir untuk bekerja disektor yang lain, selain pisau dan alat pertukanngan dan tentunya mencoba keluar dari kehidupan masyarakat petani tradisional yang terkenal dangan kehidupan yang sangat sederhana.
kemajuan pendidikan tidak dapat dipisahkan dari adanya fenomena tersebit dimana orang-orang di Badong mulai sangat peduli dengan pendidikan, terutama pendidikan formal tanpa menghilangkan (melupakan) pendidikan agama yang memang sudah dari dahulu kala menjadi suatu ciri khas, karena memang dukunh Badong sangat terkenal dengan ciri warganya yang sangat religius (tokoh agama yang paling terkenal dan paling berpengaruh adalah K.H Ahmad).
majunya pendidikan yang ada di Badong bisa dilihat dari jumlah anak sekolah yang ada disana.
jika dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu 6 tahun kebelakang, maka mayoritas pendidikan anak-anak Dukuh Badong maksimal sampai SMP, bahkan masih banyak yang hanya berpendidikan SD.
ada beberpaa lasan yang menjadikan fenomena tersebut, bukan hanyakarena masalah klasik yakni kurang mampu secara ekonomi, melainkan ada beberapa faktor yang lain yang meliputi:
1. kurangpaham akan makna pendidikan bagi kehidupan
2. adanya tawaran pekerjaan bahkan sebelum mereka lulus sekolah, terutama pada pekerjaan buruh membuat ppisau dan alat pertukangan.
3. beberapa anak yang mengaji dibawah bimbingan K.H Achmad memang disarankan untuk tidak melanjutkan kejenjang pendidikan formal yang lebih tinggi karena dipandang kurang bermanfaat bagi kehidupan akhirat (padalah enggak juga seperti itu)
namun fenomena tersebut mulai bergoncang dan sedikit demi sedikit terkikis, pola pikir masyarakat Dukuh Badong sekarang sudah mulai menunjukan hal yang sangat maju. sehinggapendidikan dianggap sebagai hal yang sangat penting, ha tersebut nampak pada jumlah anak usia sekolah yang melanjutkan sekolah kejenjang SMA, dan sekarang sedang berkembang ke Jenjang Perguruan Tinngi. sekarang sudah ada beberapa yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi baik negeri (UNDIP, UNNES, STAIN) maupun swasta (UMK, AKBID, AKPER). perkembangan pendidikan di Perguruan tinggi negeri juga didukung oleh adanya Beasiswa BIDIKMISI yang dilaksanakan oleh Kementrian Pendidkan dan Kebudayaan Indonesia, dibawah Komando Bapak Muhammad Nuh.
Peningkatan pendidikan tersebut tidak bisa dipisahkan dari pandangan yang baik terhadap pendidikan. terutama setelah orang tua mulai sadar arti pendidikan setelah mereka tahu bahwa salah satu warga di Dusun Badong menjabat sebagai kepala sekolah di SMA 1 Jekulo Kudus, sebuah sekolah yang mempunyai predikat yang lumayan bagus di Kudus. tahu bahwa salah satu warganya adalah kepala sekolah mungkin orang tua mulai berfikir pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka, barangkali jika dengan pendidikan tinggi tersebut dapat menjadikan anak mereka menjadi kepala sekolah juga kelak.
perkembangan mata pencaharian semakin beraneka ragam di Dukuh Badong. jika dahulu mungkin hanya: Petani, pembuat pisau dan alat-alat pertukangan sekarang sudah mulai heerogen bertambah Guru, wirausaha dan pegawai kantor baik pemerintahan maupun swasta.
pola erkembangan yang ada di Dukuh Badong Tenggeles ini muncul karena pendidikan yang lebih baik. tentunya hal ini juga bisa dijadikan sebagai prototipe untuk memajukan bangsa dan Negara Indonesia.

Kamis, 13 September 2012

Fenomena Facebook Ada Di Al qur'an .. gak percaya ?? yuk simakksmile Sejak 1400 thn yg lalu,alqur'an ternyata sdh menyinggung ttg facebook dan kawan2 nya. Ga percaya? Baca sampe selesai ya...^_^ Apakah benar kata facebook ada di dalam alqur'an? "Sungguh,manusia di ciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila di timpa kesusahan ,ia berkeluh kesah. Dan apabila mendpt kebaikan,ia jd kikir" (Al Ma'arij:19-21) Ayat ini menjelaskan fenomena jama'ah "Al Fisbukiyyah" secara umum. Kebanyakan isi nya ttg berkeluh kesah. Temanya mirip kayak sinetron yang mendayu2 sampai bikin airmata meleleh. Sakit dr mulai bisul,cantengan,jerawat sampai ayan di update di status. Cuaca jg ga ketinggalan. Dikasih hujan,ngeluh ga bisa kemana2. Dikasih panas,ngeluh kepanasan. Mbuh karepe opo yo...?Apalagi jaman sekarang lagi trendnya galau galau biggrin termasuk anda kan? Segala maksiat juga di sebarin dipublik. Hal2 sangat pribadipun seakan tak berprivasi lagi. Bahkan,marah ma orang,tapi memaki di facebook..(sambil geleng2) Foto Foto yang gak layak pun dipampangkan difacebook biggrin Ibadah juga ada be2rapa dipublikasikan,seperti puasa,dan sedekah. Kalo di bilang "riya" ga terima....? Tapi alhamdulillah,saya belum menemukan ada orang lagi shalat update status"Lagi reka'at ke2" Na udzubillah kalo smpe ada! paling paling yuk kita sholat maghrib.. sholat maghrib doang aja bangga nd dipublikasikan biggrin hahaha Saya menulis sambil tertawa,xixixixi Dan merenung.. Ya Allah,Engkau maha mengampuni,ampunilah mereka yang seperti itu. Terus diayat sebelahnya di katakan,"Apabila dpt kebaikan maka dia kikir". Saya rasa betul ayat tsb. Coba kita semua hitung ada berapa org yang update status. , "alhamdulillah dapat rejeki,buat yang mau ditraktir,harap tunggu didepan masjid" Kira2 ada ga status kayak gitu? Giliran dapat rejeki melimpah,pasti pelit ga mau kasih tau orang lain. Tapi gilran ditimpa musibah,di share kemana2.. Huftt Saya rasa jaim itu perlu. Dalam konteks JAGA IMAN, berkaitan dalam hal malu diri sendiri Saya tidak mengharamkan update status, krn yang berhak menetapkan hukum hanya Allah. Akan tetepi alangkah baiknya updatenya itu yg baik2 sj, pokoknya yg temanya mengajak kebaikan dari alqur'an dan as sunah. Setuju? Kalo ga setuju ya diam sj ya,....xixixi. untung status ane ga gtu2 amat....... hehehe... Maaf kalo ada yg tersinggung. smile Sumber: Copas dari tetangga sebelah. http://persahabatan.pun.bz/fenomena-fb-dalam-al-quran.xhtml

Selasa, 13 Maret 2012

manjadda wajada


MAN JADDA WAJADA!!!”

Kalimat ajaib berbahasa Arab ini bermakna ringkas tapi tegas:

”Siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil”.

Kata mutiara sederhana yang sangat kuat yang terus menjadi kompas kehidupan para tokoh di novel ini.

Man jadda wajada adalah pesan utama sepanjang novel ini. Tentu Anda para pembaca punya pengalaman pribadi meraih sukses setelah bersungguh-sungguh dan  kerja keras. Sukses di sini dalam arti luas, bisa sebuah keberhasilan menang lomba 17-an, lulus ujian, dapat kerja, mendapat pasangan hidup, sukses karir, sampai sukses spritual
Man jadda Wajada, Barang Siapa Bersungguh Sungguh Maka Dapatlah Ia
Manjadda wajada adalah kata mutiara arab yang artinya barang siapa bersungguh sungguh maka dapatlah ia, arti kata mutiara ini adalah barang siapa dalam segala hal bersungguh sungguh maka dapatlah dia baik itu tujuan, perihal, pekerjaan, hubungan rumah tangga, perjalanan hidup, dll yang pada intnya peribahasa ini menekankan kesungguhan jika ingin mencapai sesuatu maka harus bersungguh sungguh atau serius.

Kata mutiara ini menekankan kita senantiasa selalu bersungguh sungguh dalam segala hal agar tujuan kita tercapai, kalau sudah ada kesungguhan maka kita tinggal menikmati hasil yang kita inginkan atau yang memang sudah di rencanakan, karena dengan kesungguhan itulah orang akan senantiasa berlaku serius atau tekun atau bahkan masih banyak lagi untuk melukiskan orang yang senantiasa bersungguh sungguh dalam mengerjakan apa yang memang diinginkannya sehingga sudah barang tentu semua itu harus ada kesungghan.

Kata mutiara ini sudah banyak dibuktikan oleh orang-orang sukses yang dengan kesungguhan mereka berhasil mengubah dunia ini bahkan hal yang tergolong luar biasa, mereka semua sukses bukan karena kekaya waarisan atau karena pemberian orang lain tapi kesuksesan mereka dapatkan dari perjuangan mereka yang tak kenal lelah dan leti, oleh karena itu jika ingin sukses kita semua harus senantiasa bersungguh sungguhdalam segala hal yang kita kerjakan.

Kita bisa lihat bagaimana karena kesungguhannya wrigh bersaudara berhasil menciptakan alat transportasi yang luar biasa pada saat itu bahkan sampai sekarang, bagaimana tidak yang dulunya jarak suatu tempat harus ditempuh dengan waktu yang sangat lama tapi sekarang bisa ditempuh dengan waktu yang sangat cepat, walau hanya sepele tapi sebenarnya kata mutiara ini lebih besar maknanya dan artinya daripada harta yag melimpah dengan kesungguhan orang akan mendapatkan apa yang dia inginkan sedangkan harta dapat habis dengan cepat dan tidak berbekas oleh karena itu bersungguh sungguhlah dalam berbuat.


Kata mutiara ini pernah dibuktikan dengan oleh pencipta lampu yang sekarang bisa kita nikmati yaitu Thomas alfa Edison, bagaimana dengan kesungguhannya kita dapat merasakan hasil dari kesungguhannya itu sampai sekarang, semua itu dikerjakannya dengan kesabaran dan kesungguhan untuk mencapai sukses



Apa maksud judul tulisan? Man Jadda Wajada adalah bahasa arab yang artinya kurang lebih “siapa yang bersungguh-sungguh akan sukses”.  Sebuah kalimat yang penuh makna. Kalimat tersebut adalah kesimpulan dari sebuah novel yang sedang booming berjudul “Negeri Lima Menara” karya bung Fuady.
Biasanya saya terus terang malas baca novel, karena ceritanya suka ngelantur tidak jelas. Tapi ketika dalam acara KickAndy novel tersebut dibahas dengan mendatangkan penulisnya dan beberapa tokoh yang ada di novel tersebut, jadilah saya penasaran dan membeli novelnya.
Ceritanya adalah berkisah perjuangan anak-anak kampung yang “berekolah” di pesantren Madani (Gontor sesungguhnya) mencapai impian dan cita-citanya. Dengan novel ini (yang sesungguhnya menceritakan kisah nyata penulis dan teman-temannya sebagai santri) baru tahu o ternyata kehidupan kaum sarungan seperti itu to…he..he..Unik, nyentrik, dan asyik kayaknya!
Pesan dari novel tersebut siapapun asal dia serius, sungguh-sungguh pasti akan berhasil. Bacaan yang layak dibaca oleh siapapun, termasuk anak-anak kita! Karya yang inspiratif……..Semoga banyak bacaan karya anak-anak muda kita seperti ini yang akan mucul dikemudian hari. Semoga!
  • Man Jadda Wajada

Anda pernah mendengar ungkapan Man Jadda Wa Jada? Namun sudahkah Anda mengaplikasikan prinsip ini? Banyak sudah tahu namun masih sedikit yang mengaplikasikannya.

Banyak contoh yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang tidak menerapkan prinsip ini. Mereka cepat menyerah, berhenti berusaha, dan menyerah pada nasib.

Ciri utamanya ialah suka mengatakan “saya tidak bisa”.

OK, bagi yang tahu artinya, man jadda wa jada berarti barangsiapa bersungguh-sungguh pasti dapat. Setahu saya, ini bukan hadist, meski menggunakan bahasa Arab. Mungkin sejenis pepatah Arab tetapi mengandung makna yang dalam.

Kata kunci dalam pepatah ini ialah jadda atau bersungguh-sungguh. Jadi, sejauh mana Anda sudah mengaplikasikan pepatah ini ialah sejauh mana Anda bersungguh-sungguh.

Silahkan Anda periksa pertanyaan berikut dan jawablah dalam hati Anda. Silahkan Anda ukur diri Anda tanpa dalih tanpa alasan (jika bersungguh-sungguh ingin maju).

Tambahan dari : indrakurniawan.net
"Pertama kali saya mendengar kalimat ini adalah ketika minggu pertama bekerja di kantor baru… siapa yang menyangka bahwa kalimat ini akhirnya menjadi mantera luar biasa untuk saya.. dan orang-orang lain diluar sana yang sudah lebih dulu menerapkannya…

Beberapa situs menyebut man jadda wajada bukan hadist nabi, hanyalah mahfudzot atau ungkapan pepatah arab,tapi memang ada kedekatan dengan surat Ar-Ra’d ayat 11 yang dikatakan bahwa, “…. Innallaha laa yughayyiru maa bi qoumin, hatta yughoyyiru maa bi anfusihim…” “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri”.

Sedangkan Man jadda wajada sendiri artinya adalah“Siapa yang bersungguh-sungguh, dia akan berhasil!!” atau jelasnya kita akan mendapatkan yang kita mau jika kita bersungguh-sungguh…

Inti dari semuanya sama, harus ada tindakan… bukan hanya sekedar keinginan atau mimpi-mimpi belaka…

Bahkan disaat semangat mengendur atau disaat malas sedang datang, coba saja ulang kata-kata “man jadda wajada” insya allah bisa kembali membangkitkan semangat…

Selamat mencoba…"


Anda pernah mendengar ungkapan Man Jadda Wa Jada...? Namun sudahkah kita mengaplikasikan prinsip ini? >

Banyak sudah tahu namun masih sedikit yang mengaplikasikannya. Banyak contoh yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang tidak menerapkan prinsip ini. Mereka cepat menyerah, berhenti berusaha, dan menyerah pada nasib. Ciri utamanya ialah suka mengatakan “saya tidak bisa”. Definisi Man Jadda Wa Jada OK, bagi yang tahu artinya, man jadda wajada berarti barangsiapa bersungguh- sungguh pasti dapat. Setahu saya, ini bukan hadist, meski menggunakan bahasa Arab. >

Mungkin sejenis pepatah Arab tetapi mengandung makna yang dalam. Kata kunci dalam pepatah ini ialah jadda atau bersungguh-sungguh. Jadi, sejauh mana kita sudah mengaplikasikan pepatah ini ialah sejauh mana kita bersungguh-sungguh. Mengukur Man Jadda Wa Jada Pada Diri kita Silahkan Anda periksa pertanyaan berikut dan jawablah dalam hati kita. mari ukur diri kita tanpa dalih tanpa alasan (jika bersungguh-sungguh ingin maju). Sudahkah bersungguh-sungguh melihat peluang. Coba lihat catatan kita, sudah seberapa banyak potensi peluang yang kita catat? >

Seberapa dalam kita meneliti sebuah ide bisnis? Seberapa banyak ide-ide mengoperasikan bisnis yang sudah kita coba? Seberapa banyak ide-ide pemasaran yang sudah kita lakukan? Sudah berapa kali kita gagal dan bangkit lagi mencoba? >

Seberapa keras kita mencari solusi masalah kita? Berapa banyak kontak yang sudah kita kumpulkan untuk mendukung bisnis kita? >

dan sebagainya. Man Jadda Wa Jada Belum Membumi Jika Masih Berdalih “Tapi saya…”. Yah… jika kita masih suka mengatakan “tapi” sebagai dalih tidak berusaha, artinya kita belum bersungguh-sungguh. Mungkin dalih nya benar, tetapi tetap saja Anda tidak meraih apa yang kita inginkan. Jika kita memang bersungguh-sungguh, akan selalu ada jalan untuk mencapai apa yang Anda inginkan. Akan selalu ada jalan untuk menyelesaikan masalah kita. Potensi pikiran, hati, dan tubuh kita sudah cukup untuk mengatasi masalah . Sebesar apa pun masalah kita. >

Begitu juga potensi kita cukup untuk meraih pencapaian tertinggi yang bisa dicapai manusia. Semua orang memiliki potensi yang sama, yang berbeda ialah sejauh mana kita menggunakan potensi tersebut. >

Sejauh mana kita membumikan man jadda wa jada dalam hidup . Cara Membumikan Man Jadda Wa Jada Langkah selanjutnya ialah kita harus membumikan Man Jadda Wa Jada, bukan hanya pepatah penghias dinding, tetapi harus menjadi bagian dari kehidupan kita. >

>

1. Jika kita bersungguh-sungguh, maka kita akan mengalahkan rasa malas yang menghambat kita untuk bertindak. >

>

2. Jika kita bersungguh-sungguh, maka kitaakan mencari cara mengatasi rintangan dan halangan yang ada di depan. >

>

3. Jika kita bersungguh-sungguh, maka berusaha melengkapi apa yang menjadi kekurangan kita untuk meraih tujuan besar yang sedang menanti. >

>

4. Jika kita bersungguh-sungguh, maka kita akan belajar jika kita belum bisa melakukan sesuatu yang diperlukan untuk meraih sukses. >

>

5. Jika kita bersungguh-sungguh, maka Anda tidak akan mudah berhenti, terus berpikir kreatif, mencoba dan mencoba sampai Anda menemukan jalan yang tepat. >





>Cara Meraih Pencapaian Luar Biasa Pikiran positif sangat penting, sebab semua berawal dari pikiran kita. Anda adalah apa yang Anda pikirkan. Mungkin kita pernah mendengar apa yang disebut dengan kejaiban berpikir positif, yang katanya . >

MAN JADDA WAJADA!!!”

Kalimat ajaib berbahasa Arab ini bermakna ringkas tapi tegas:

”Siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil”.

Kata mutiara sederhana yang sangat kuat yang terus menjadi kompas kehidupan para tokoh di novel ini.

Man jadda wajada adalah pesan utama sepanjang novel ini. Tentu Anda para pembaca punya pengalaman pribadi meraih sukses setelah bersungguh-sungguh dan  kerja keras. Sukses di sini dalam arti luas, bisa sebuah keberhasilan menang lomba 17-an, lulus ujian, dapat kerja, mendapat pasangan hidup, sukses karir, sampai sukses spritual
Man jadda Wajada, Barang Siapa Bersungguh Sungguh Maka Dapatlah Ia
Manjadda wajada adalah kata mutiara arab yang artinya barang siapa bersungguh sungguh maka dapatlah ia, arti kata mutiara ini adalah barang siapa dalam segala hal bersungguh sungguh maka dapatlah dia baik itu tujuan, perihal, pekerjaan, hubungan rumah tangga, perjalanan hidup, dll yang pada intnya peribahasa ini menekankan kesungguhan jika ingin mencapai sesuatu maka harus bersungguh sungguh atau serius.

Kata mutiara ini menekankan kita senantiasa selalu bersungguh sungguh dalam segala hal agar tujuan kita tercapai, kalau sudah ada kesungguhan maka kita tinggal menikmati hasil yang kita inginkan atau yang memang sudah di rencanakan, karena dengan kesungguhan itulah orang akan senantiasa berlaku serius atau tekun atau bahkan masih banyak lagi untuk melukiskan orang yang senantiasa bersungguh sungguh dalam mengerjakan apa yang memang diinginkannya sehingga sudah barang tentu semua itu harus ada kesungghan.

Kata mutiara ini sudah banyak dibuktikan oleh orang-orang sukses yang dengan kesungguhan mereka berhasil mengubah dunia ini bahkan hal yang tergolong luar biasa, mereka semua sukses bukan karena kekaya waarisan atau karena pemberian orang lain tapi kesuksesan mereka dapatkan dari perjuangan mereka yang tak kenal lelah dan leti, oleh karena itu jika ingin sukses kita semua harus senantiasa bersungguh sungguhdalam segala hal yang kita kerjakan.

Kita bisa lihat bagaimana karena kesungguhannya wrigh bersaudara berhasil menciptakan alat transportasi yang luar biasa pada saat itu bahkan sampai sekarang, bagaimana tidak yang dulunya jarak suatu tempat harus ditempuh dengan waktu yang sangat lama tapi sekarang bisa ditempuh dengan waktu yang sangat cepat, walau hanya sepele tapi sebenarnya kata mutiara ini lebih besar maknanya dan artinya daripada harta yag melimpah dengan kesungguhan orang akan mendapatkan apa yang dia inginkan sedangkan harta dapat habis dengan cepat dan tidak berbekas oleh karena itu bersungguh sungguhlah dalam berbuat.


Kata mutiara ini pernah dibuktikan dengan oleh pencipta lampu yang sekarang bisa kita nikmati yaitu Thomas alfa Edison, bagaimana dengan kesungguhannya kita dapat merasakan hasil dari kesungguhannya itu sampai sekarang, semua itu dikerjakannya dengan kesabaran dan kesungguhan untuk mencapai sukses



Apa maksud judul tulisan? Man Jadda Wajada adalah bahasa arab yang artinya kurang lebih “siapa yang bersungguh-sungguh akan sukses”.  Sebuah kalimat yang penuh makna. Kalimat tersebut adalah kesimpulan dari sebuah novel yang sedang booming berjudul “Negeri Lima Menara” karya bung Fuady.
Biasanya saya terus terang malas baca novel, karena ceritanya suka ngelantur tidak jelas. Tapi ketika dalam acara KickAndy novel tersebut dibahas dengan mendatangkan penulisnya dan beberapa tokoh yang ada di novel tersebut, jadilah saya penasaran dan membeli novelnya.
Ceritanya adalah berkisah perjuangan anak-anak kampung yang “berekolah” di pesantren Madani (Gontor sesungguhnya) mencapai impian dan cita-citanya. Dengan novel ini (yang sesungguhnya menceritakan kisah nyata penulis dan teman-temannya sebagai santri) baru tahu o ternyata kehidupan kaum sarungan seperti itu to…he..he..Unik, nyentrik, dan asyik kayaknya!
Pesan dari novel tersebut siapapun asal dia serius, sungguh-sungguh pasti akan berhasil. Bacaan yang layak dibaca oleh siapapun, termasuk anak-anak kita! Karya yang inspiratif……..Semoga banyak bacaan karya anak-anak muda kita seperti ini yang akan mucul dikemudian hari. Semoga!
  • Man Jadda Wajada

Anda pernah mendengar ungkapan Man Jadda Wa Jada? Namun sudahkah Anda mengaplikasikan prinsip ini? Banyak sudah tahu namun masih sedikit yang mengaplikasikannya.

Banyak contoh yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang tidak menerapkan prinsip ini. Mereka cepat menyerah, berhenti berusaha, dan menyerah pada nasib.

Ciri utamanya ialah suka mengatakan “saya tidak bisa”.

OK, bagi yang tahu artinya, man jadda wa jada berarti barangsiapa bersungguh-sungguh pasti dapat. Setahu saya, ini bukan hadist, meski menggunakan bahasa Arab. Mungkin sejenis pepatah Arab tetapi mengandung makna yang dalam.

Kata kunci dalam pepatah ini ialah jadda atau bersungguh-sungguh. Jadi, sejauh mana Anda sudah mengaplikasikan pepatah ini ialah sejauh mana Anda bersungguh-sungguh.

Silahkan Anda periksa pertanyaan berikut dan jawablah dalam hati Anda. Silahkan Anda ukur diri Anda tanpa dalih tanpa alasan (jika bersungguh-sungguh ingin maju).

Tambahan dari : indrakurniawan.net
"Pertama kali saya mendengar kalimat ini adalah ketika minggu pertama bekerja di kantor baru… siapa yang menyangka bahwa kalimat ini akhirnya menjadi mantera luar biasa untuk saya.. dan orang-orang lain diluar sana yang sudah lebih dulu menerapkannya…

Beberapa situs menyebut man jadda wajada bukan hadist nabi, hanyalah mahfudzot atau ungkapan pepatah arab,tapi memang ada kedekatan dengan surat Ar-Ra’d ayat 11 yang dikatakan bahwa, “…. Innallaha laa yughayyiru maa bi qoumin, hatta yughoyyiru maa bi anfusihim…” “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri”.

Sedangkan Man jadda wajada sendiri artinya adalah“Siapa yang bersungguh-sungguh, dia akan berhasil!!” atau jelasnya kita akan mendapatkan yang kita mau jika kita bersungguh-sungguh…

Inti dari semuanya sama, harus ada tindakan… bukan hanya sekedar keinginan atau mimpi-mimpi belaka…

Bahkan disaat semangat mengendur atau disaat malas sedang datang, coba saja ulang kata-kata “man jadda wajada” insya allah bisa kembali membangkitkan semangat…

Selamat mencoba…"


Anda pernah mendengar ungkapan Man Jadda Wa Jada...? Namun sudahkah kita mengaplikasikan prinsip ini? >

Banyak sudah tahu namun masih sedikit yang mengaplikasikannya. Banyak contoh yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang tidak menerapkan prinsip ini. Mereka cepat menyerah, berhenti berusaha, dan menyerah pada nasib. Ciri utamanya ialah suka mengatakan “saya tidak bisa”. Definisi Man Jadda Wa Jada OK, bagi yang tahu artinya, man jadda wajada berarti barangsiapa bersungguh- sungguh pasti dapat. Setahu saya, ini bukan hadist, meski menggunakan bahasa Arab. >

Mungkin sejenis pepatah Arab tetapi mengandung makna yang dalam. Kata kunci dalam pepatah ini ialah jadda atau bersungguh-sungguh. Jadi, sejauh mana kita sudah mengaplikasikan pepatah ini ialah sejauh mana kita bersungguh-sungguh. Mengukur Man Jadda Wa Jada Pada Diri kita Silahkan Anda periksa pertanyaan berikut dan jawablah dalam hati kita. mari ukur diri kita tanpa dalih tanpa alasan (jika bersungguh-sungguh ingin maju). Sudahkah bersungguh-sungguh melihat peluang. Coba lihat catatan kita, sudah seberapa banyak potensi peluang yang kita catat? >

Seberapa dalam kita meneliti sebuah ide bisnis? Seberapa banyak ide-ide mengoperasikan bisnis yang sudah kita coba? Seberapa banyak ide-ide pemasaran yang sudah kita lakukan? Sudah berapa kali kita gagal dan bangkit lagi mencoba? >

Seberapa keras kita mencari solusi masalah kita? Berapa banyak kontak yang sudah kita kumpulkan untuk mendukung bisnis kita? >

dan sebagainya. Man Jadda Wa Jada Belum Membumi Jika Masih Berdalih “Tapi saya…”. Yah… jika kita masih suka mengatakan “tapi” sebagai dalih tidak berusaha, artinya kita belum bersungguh-sungguh. Mungkin dalih nya benar, tetapi tetap saja Anda tidak meraih apa yang kita inginkan. Jika kita memang bersungguh-sungguh, akan selalu ada jalan untuk mencapai apa yang Anda inginkan. Akan selalu ada jalan untuk menyelesaikan masalah kita. Potensi pikiran, hati, dan tubuh kita sudah cukup untuk mengatasi masalah . Sebesar apa pun masalah kita. >

Begitu juga potensi kita cukup untuk meraih pencapaian tertinggi yang bisa dicapai manusia. Semua orang memiliki potensi yang sama, yang berbeda ialah sejauh mana kita menggunakan potensi tersebut. >

Sejauh mana kita membumikan man jadda wa jada dalam hidup . Cara Membumikan Man Jadda Wa Jada Langkah selanjutnya ialah kita harus membumikan Man Jadda Wa Jada, bukan hanya pepatah penghias dinding, tetapi harus menjadi bagian dari kehidupan kita. >

>

1. Jika kita bersungguh-sungguh, maka kita akan mengalahkan rasa malas yang menghambat kita untuk bertindak. >

>

2. Jika kita bersungguh-sungguh, maka kitaakan mencari cara mengatasi rintangan dan halangan yang ada di depan. >

>

3. Jika kita bersungguh-sungguh, maka berusaha melengkapi apa yang menjadi kekurangan kita untuk meraih tujuan besar yang sedang menanti. >

>

4. Jika kita bersungguh-sungguh, maka kita akan belajar jika kita belum bisa melakukan sesuatu yang diperlukan untuk meraih sukses. >

>

5. Jika kita bersungguh-sungguh, maka Anda tidak akan mudah berhenti, terus berpikir kreatif, mencoba dan mencoba sampai Anda menemukan jalan yang tepat. >





>Cara Meraih Pencapaian Luar Biasa Pikiran positif sangat penting, sebab semua berawal dari pikiran kita. Anda adalah apa yang Anda pikirkan. Mungkin kita pernah mendengar apa yang disebut dengan kejaiban berpikir positif, yang katanya . >